Pemilihan Anyaman Atas dan Bawah Pada Kain Rangkap
Pemilihan anyaman atas dan bawah
Apabila benang-benang disusun dengan perbandingan-perbandingan yang sama, maka anyaman bawah biasanya sama dengan anyaman atas atau kira-kira sama jumlah silangannya misalnya anyaman keper 2/2 cocok sebeagi anyaman bawah dari keper 3/2,2/2, atau ½. Sebagai pedoman susunan anyaman bawah dibuat relatip lebih banyak silangannya daripada anyaman atas sebagai kompensasi karena benangnya lebih sedikit.
Apabila benang-benang disusun dengan perbandingan-perbandingan yang sama, maka anyaman bawah biasanya sama dengan anyaman atas atau kira-kira sama jumlah silangannya misalnya anyaman keper 2/2 cocok sebeagi anyaman bawah dari keper 3/2,2/2, atau ½. Sebagai pedoman susunan anyaman bawah dibuat relatip lebih banyak silangannya daripada anyaman atas sebagai kompensasi karena benangnya lebih sedikit.
Jadipada susunan 2 a 1,maka untuk anyaman bawah lebih baik polos untuk anyaman atas keper 2/2 ; keper 2/1 sebagai anyaman bawah untuk keper 3/3, dan keper 2/2 sebagai anyaman bawah untuk keper 4/4.
Akan tetapi untuk membuat kain yang halus dengan kain atas yang indah dan kain bawah yang lembut (soft) bisa dipakai anyaman yang sama dalam susunan 2 a 1, dan jika susunan 1 a 1 maka bisa dibuat anyaman bawah lebih kendor daripada anyaman atas.
Efek yang teratur pada umumnya diperoleh dari besar raport anyaman atas dan bawah yang sama atau yang satu merupakan perkalian dari
yang lain. Sebagai contoh keper 1/3 tidak cocok untuk kain bawah dari keper 2/2 kecuali bila benang-benang tidak teratur susunannya misalnya untuk 1 raport atas 5 bawah 4 dan sebagainya.