Mesin Simplex Pada Pemintalan Benang Staple Tekstil
Mesin simplex (Roving) merupakan salah satu mesin dari urutan mesin yang
digunakan dalam proses pemintalan benang. Mesin simplex memiliki tiga fungsi utama yaitu berfungsi untuk melakukan
peregangan pada bahan (drafting), memberikan
antihan pada roving hasil peregangan (twisting)
dan penggulungan roving pada bobbin (winding).
1. Peregangan (drafting)
Peregangan dilakukan sejumlah pasangan rol peregang.
Kecepatan permukaan dari rol depan lebih besar daripada rol yang berada
dibelakangnya sehingga terjadi proses drafting.
2. Pemberian sedikit antihan
(twisting)
Antihan pada roving
terjadi akibat adanya perbedaan antara kecepatan permukaan dari front roll dengan kecepatan putaran flyer.
3. Pengulungan (winding)
Pengulungan roving pada bobbin di
mesin flyer terjadi akibat adanya perbedaan kecepatan putaran bobbin dengan kecepatan flyer per satuan
waktu.
Mesin
simplex yang digunakan adalah mesin
Lakhsmi LF 4200 A. Mesin ini dilengkapi dengan layar untuk mengatur produksi.
Jika mesin bersiap untuk doffing maka
layar akan menunjukkan waktu yang tersisa sesaat sebelum doffing, sehingga operator bersiap untuk mendorong rak besar
sebagai tempat roving yang sudah
tergulung sempurna.
Mesin
simplex atau speed frame dari Lakhsmi sudah menggunakan servo motor untuk mengatur kecepatannya. Proses dimulai dengan
penarikan sliver hasil mesin drawing, kemudian melewati sistem
peregangan (a) dan sistem penggulungan (d). Penggulungan terjadi akibat putaran
flyer (c) dan naik turunnya bobin rail (b), sehingga roving dapat digulung pada bobin.
Berikut ini merupakan spesifikasi mesin simplex
pada tabel 3.25 dan gambar mesin
pada gambar 3.9.
Mesin
simplex Lakshmi LF 4200 A sudah
dilengkapi dengan peralatan Automatic
Tension Control (ATC). Perangkat ATC
tersebut berfungsi untuk mengendalikan tegangan pada bahan agar selalu konstan.
Tegangan yang konstan selama proses produksi diperlukan untuk mencegah
terjadinya masalah roving stretch atau
gulungan roving gembos. Tegangan yang
terlalu besar akan menyebabkan terjadinya putus roving atau roving stretch, sedangkan
tegangan yang terlalu kecil akan menghasilkan gulungan roving yang relative lebih gembos hingga menyebabkan roving mudah terburai dari gulungan bobbin ketika diulur pada mesin ring spinning.
Tabel 3.25 Spesifikasi mesin simplex
Karakteristik
|
Spesifikasi Mesin
|
Merek
|
Lakhsmi
|
Tipe
|
LF 4200 A
|
Tahun
|
2010
|
Negara Pembuat
|
India
|
Jumlah Mesin
|
5
|
Sistem Rol Peregang
|
4 diatas 4
|
Daya Per Mesin
|
30 kW
|
RPM Spindle Maksimum
|
1200
|
Proses
|
No. 1 untuk superbright dan
No. 2-4 untuk semidull
dan No.5 untuk bright
|
Sumber: Departemen Produksi PT X