Mesin Winding Pada Pemintalan Benang Staple Tekstil
Mesin winding adalah salah satu mesin dalam
urutan produksi pemintalan benang. Di PT X, terdapat 10 buah mesin winding yang masing – masing memiliki 72
spindel, spesifikasi dari mesin tersebut dapat dilihat pada tabel 3.31. Mesin winding di X dapat dilihat pada gambar
3.11. Tujuan dilakukannya proses winding pada
proses pemintalan benang antara lain:
1.
Menggulung
benang dari hasil produksi mesin ring
spinning dalam bentuk cops kedalam paket gulungan cones yang lebih besar ukurannya.
2.
Menghasilkan
gulungan benang yang mutunya sesuai dengan spesifikasi toleransi mutu konsumen
dengan cara menyingkirkan cacat yang ada pada benang.
3.
Menghasilkan
gulungan benang yang panjang atau beratnya disesuaikan dengan proses yang akan
dilakukan selanjutnya.
4.
Menghasilkan
gulungan benang yang dapat menghasilkan efisiensi sebaik mungkin pada proses
selanjutnya.
Tabel 3.31 Spesifikasi
mesin winding
Karakteristik
|
Model 1
|
Model 2
|
Merek
|
Savio
|
Savio
|
Tipe
|
Polar
|
Polar (degan peralatan Autodoffing)
|
Tahun
Pembuatan
|
2008
|
2010
|
Jumlah
Spindel
|
72
|
72
|
Jumlah
Mesin
|
8
|
2
|
Rpm Spindle
|
1200
|
1200
|
Daya
per Mesin
|
2kW
|
2kW
|
Diameter
Drum
|
94 mm
|
94 mm
|
Sumber: Departemen Produksi PT X
Mesin
Savio Polar autodoffing menggunakan
robot untuk memindahkan cones penuh
(berat tergantung lot) dengan cones kosong, lalu cones penuh diganti dengan cones
kosong secara otomatis. Peralatan robot tersebut dapat dilihat pada gambar
3.12.
Mesin
winding Savio dilengkapi oleh sensor
yang bernama yarn clearer akan
memutus benang ketika ada cacat, seperti neps,
thin dan thick, setelah itu benang akan disambung kembali dengan bantuan yarn splicer. Jumlah cacat neps, thin dan thick yang terdeteksi
oleh yarn clearer akan ditampilkan
pada suatu layar yang berada dibagian kepala mesin winding. Jumlah cacat yang terdeteksi oleh yarn clearer pada benang – benang yang digulung pada mesin winding akan dijadikan gambaran mengenai
kualitas benang yang dihasilkan oleh mesin ring
spinning. Semakin besar nilai jumlah cacat yang terdeteksi oleh yarn clearer menggambarkan bahwa benang
yang dihasilkan pada bagian proses ring
spinning memiliki mutu yang semakin rendah. Terdapat tiga merk perangkat yarn clearer yang digunakan di PT X,
yang masing–masing memiliki spesifikasi yang berbeda antara satu terhadap
lainnya. Spesifikasi yarn clearer tersebut
dapat dilihat pada tabel 3.32.
Tabel 3.32 Spesifikasi perangkat yarn
clearer
Jenis
|
Jenis 1
|
Jenis 2
|
Jenis 3
|
Jenis 4
|
Merk
|
Uster Quantum 3
|
Uster Quantum 3
|
Loepfe Zenit Plus
|
Loepfe Zenit C
|
Prinsip
|
Kapasitif
|
Optik
|
Optik
|
Optik
|
Perbedaan
antara satu jenis perangkat yarn clearer hanya
memiliki perbedaan pada merk dan prinsip sensor yang digunakan. Hal yang sangat
mempengaruhi kemampuan dalam hal mendeteksi cacat benang adalah jenis prinsip sensornya.
Prinsip sensor kapasitif dan optik memiliki keuntungan dan kerugiannya masing –
masing. Perbedaan yang paling mendasar dari kedua prinsip sensor tersebut dapat
dilihat pada tabel 3.33. Gambar dari keempat jenis perangkat yarn clearer diatas dapat dilihat pada
gambar 3.14, gambar 3.15, gambar 3.16 dan gambar 3.17.
Tabel 3.33 Perbedaan Dari Sensor Yarn
Clearer Jenis Kapasitif dan Optikal
Kapasitif
|
Optikal
|
·
Prinsip
pembacaan dilakukan dengan membaca variasi massa benang yang dilewatkan
diantara dua pelat kapasitor dimana benang dan udara digunakan sebagai medium
dielektrik.
·
Kemurnian
benang dapat dideteksi
·
Tidak
dapat mendeteksi perbedaan dan perubahan warna pada benang
·
Kandungan
uap air yang berada di dalam material dan udara dapat mempengaruhi hasil
pembacaan sensor.
|
·
Prinsip
pembacaan dilakukan dengan membaca variasi diameter benang yang dilewatkan
diantara sumber cahaya dan sebuah sel fotoelektrik.
·
Kemurnian
benang tidak dapat dideteksi
·
Dapat
mendeteksi perbedaan dan perubahan warna pada benang
·
Kandungan
uap air yang berada di dalam material dan udara tidak akan mempengaruhi hasil
pembacaan sensor.
|
Sumber : Uster Quantum Brochure
Hasil produksi
benang dari mesin winding ada dua
jenis menurut kandungan lilinnya, yakni ada benang yang menggunakan lilin dan
ada yang tidak menggunakan lapisan lilin. Benang-benang yang hendak digunakan
dalam proses perajutan umumnya akan diberikan lapisan lilin, hal ini berguna
untuk mengurangi koefisien friksi benang dengan mesin rajut sewaktu proses perajutan
dilakukan, sementara untuk benang yang hendak digunakan dalam proses pertenunan
umumnya tidak diberikan lapisan lilin. Pemberian lilin diberikan pada peralatan
waxing area di mesin winding dengan menggunakan waxing unit.
Sumber: Departemen Produksi PT X
Gambar 3.11 Mesin winding Savio
Polar
Gambar 3.12 Peralatan robot autodoffing
di mesin Savio Polar L
Keterangan Gambar
1.
Magazine
2.
Ballon Breaker
3.
Yarn Tensioner
4.
Waxing Unit
5.
Yarn Splicer
6.
Electronic Slub Catcher
7.
Drum
Sumber: Manualbook of Savio Polar
Gambar 3.13 Alur
jalannya benang di mesin winding
Savio Polar
Sumber: Uster Quantum 3 web brochure
Gambar 3.14
Perangkat yarn clearer Uster
Quantum 3 Kapasitif
Sumber: Uster Quantum 3 web
brochure
Gambar 3.15 Perangkat yarn clearer Uster Quantum 3 Optik
Sumber: Yarn Master © Zenit
Brochure
Gambar 3.16
Perangkat yarn clearer Loepfe
Zenit C
Gambar 3.17 Perangkat yarn clearer Loepfe Zenit Plus
Gambar 3.18 Tiga jenis sensor yang ada pada
Loepfe Zenit Plus
Khusus untuk
perangkat yarn clearer tipe Loepfe
Zenit Plus, perangkat tersebut memiliki 3 buah sensor, yakni sensor triboelectric, sensor F optik dan sensor
infrared optic, seperti terlihat pada
gambar 3.18. Sensor triboelectric
berfungsi untuk mendeteksi serat asing berwarna putih yang mungkin ikut
tercampur pada benang. Sensor F optik mendeteksi serat asing dengan warna
selain putih yang mungkin ikut tercampur pada benang. Sensor infrared optic berfungsi untuk
mendeteksi cacat pada benang.
Sensor infrared optic pada yarn clearer akan mendeteksi cacat pada benang yang dilewatkan pada
perangkat tersebut, ketika ada benang cacat yang terdeteksi, maka perangkat
tersebut akan memberikan perintah pada perangkat pemotong benang yang ada di
dalam yarn clearer untuk memotong
benang dan mesin akan berhenti melakukan proses penggulungan, setelah benang
diputus, perangkat suction mouth akan
mengambil ujung benang pada cones dan perangkat retie pipe akan mengambil ujung benang dari cops. Suction mouth dan retie pipe akan mengambil ujung benang dan memasukan ujung benang
tersebut pada perangkat yarn splicer
untuk melakukan mekanisme penyambungan benang. Pada gambar 3.19 merupakan
gambar dari perangkat yarn splicer tipe
Joint Air 690 dari Mesdan di PT X.
Jenis kategori cacat yang dideteksi oleh yarn clearer dapat dilihat pada gambar 3.20. Terdapat sembilan
jenis cacat benang yang akan dideteksi dan dibuang pada mesin winding, benang tersebut akan dipotong
dan dihisap oleh bagian suction mouth dan dibuang pada bagian penyimpanan majun
yang terletak dibagian kepala mesin. Jumlah cacat pada benang yang terdeteksi
selama proses penggulungan akan direkam oleh mesin, semakin banyak cacat yang
terdeteksi dalam suatu proses penggulungan menandakan mutu yang semakin rendah
karena semakin banyak jumlah cacatnya.
Sumber: Splicer line for Savio Automatic Winder
Gambar 3.19 Perangkat yarn splicer tipe Mesdan Joint Air 690
Gambar 3.20 Jenis cacat benang yang dideteksi
oleh yarn splicer